Pencurian Air Tanah Diduga Terjadi di 10 Ribu Titik di Jakarta

Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Saefullah mengatakan, pencurian air tanah diduga terjadi di 10 ribu titik di DKI Jakarta. Saefullah menyebut, data itu berasal dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Angka dari KPK waktu itu disinyalir sekitar 10.000-an titik," kata Saefullah di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (31/7/2017).

Menurut Saefullah, Asisten Perekonomian Sekda DKI Jakarta akan memetakan pajak tanah yang ada di DKI. Pemetaan dilakukan untuk mencari solusi menyeluruh terkait pencurian air tanah tersebut.

"Jadi penyelesaiannya harus holistik, betul-betul memecahkan semua persoalan. Saya minta di-mapping dulu," kata dia.

Saefullah mengingatkan semua pemilik gedung dan pemilik apartemen untuk melaporkan penggunaan air tanah mereka. Pemprov DKI akan melakukan sidak dan memberikan sanksi apabila terbukti ada pencurian tanah yang mereka lakukan.

"Kami warning (peringatan) untuk para pengusaha apartemen yang menggunakan air tanah untuk lapor dan pasang meter. Kalau tidak, nanti tim terpadu ini akan on the spot ke sana. Kalau terjadi pelanggaran, akan kami tegakkan sanksi," kata Saefullah.

kompas.com

Apa itu lahan gambut?

Apa itu lahan gambut?
Lahan gambut merupakan ekosistem penyimpan dan penyerap karbon yang penting, diperkirakan menyimpan lebih dari 600 Gt karbon. Ketika kering, lahan gambut mudah terbakar. Pada saat bersamaan, di atas lahan gambut, jutaan petani hidup dari praktik pertanian tak berkelanjutan. Kebakaran dan asap pada 2015 di Indonesia, menyumbang 15% emisi karbon dunia di tahun tersebut, hanya dalam beberapa pekan saja. Kejadian ini menimbulkan kerugian ekonomi miliaran dolar AS, memicu krisis kesehatan masyarakat, sekaligus mengangkat konflik kepentingan ini menjadi sorotan dunia.

Dalam dua tahun terakhir, Indonesia memprioritaskan konservasi dan restorasi lahan gambut. Pada Januari 2016, Presiden Joko Widodo mendirikan Badan Restorasi Gambut (BRG). Pada November 2016, Badan Lingkungan PBB (UN Environment) dan para mitranya meluncurkan Inisiatif Lahan Gambut Dunia pada COP22 di Marrakesh. Dua lembaga (nasional dan internasional) ini bekerja di garis depan kebijakan dan lapangan dalam perlindungan dan pemanfaatan berkelanjutan lahan gambut. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan Kementerian Pertanian Indonesia juga berkontribusi terhadap upaya tersebut.


Sementara, sektor korporasi, yang memanfaatkan lahan gambut untuk produksi minyak sawit, membuat komitmen merestorasi jutaan hektare lahan gambut terdegradasi di Indonesia dan di negara lain (seperti Republik Kongo, Republik Demokratik Kongo dan Amazon Peru yang juga memiliki cadangan lahan gambut luas). Meski aktivitas lintas sektor dan komitmen ini sepertinya menjanjikan, masih banyak yang perlu dipelajari mengenai dampak restorasi dan siapa yang membiayainya, disamping bagaimana mengatasi tantangan kerumitan pengelolaannya.


www.landscapes.org

Apakah Pasang Surut (Tide Wave) Air Laut tu?

Apakah Pasang Surut (Tide Wave) Air Laut tu?
Pasang surut sering disingkat dengan pasut adalah gerakan naik turunnya permukaan air laut secara berirama yang disebabkan oleh gaya tarik bulan dan matahari. Matahari mempunyai massa 27 juta kali lebih besar dibandingkan dengan bulan, tetapi jaraknya sangat jauh dari bumi (rata-rata 149,6 juta km) sedangkan bulan sebagai satelit bumi berjarak (rata-rata 381.160 km).

Dalam mekanika alam semesta jarak sangat menentukan dibandingkan dengan massa, oleh sebab itu bulan lebih mempunyai peran besar dibandingkan matahari dalam menentukan pasut. Secara perhitungan matematis daya tarik bulan lebih kurang 2,25 kali lebih kuat dibandingkan matahari (Nontji, 1987).

Perbedaan ketinggian permukaan antara pasang tinggi dan pasang rendah dikenal tinggi pasang (tidal range). Sifat khas dari naik turunnya permukaan air ini terjadi dua kali setiap hari sehingga terdapat dua periode pasang tinggi dan pasang rendah. Bentuk pasang semacam ini dinamakan sebagai (semi diurnal tide), bahwa tinggi pasang makin lama makin naik sejak terjadi di hari pertama yanga kemudian akan mencapai tinggi maksimum pada hari ke keenam dan ketujuh.

Kemudian akan turun lagi pada ketinggian minimum di hari yang keempat belas. Pasang yang mempunyai tinggi maksimun dikenal sebagai spring tide, sedangkan yang mempunyai tinggi minimum dikenal sebagai neap tide. Biasanya terjadi dua siklus lengkap setiap bulan yang berhubungan dengan fase bulan. Spring tide terjadi pada waktu bulan baru (new moon) dan bulan penuh (full moon). Sedangkan neap tide terjadi pada waktu perempatan bulan pertama dan perempatan bulan ketiga (Hutabarat dan Evans, 1985).

Pasang laut menyebabkan perubahan kedalaman perairan dan mengakibatkan arus pusaran yang dikenal sebagai arus pasang, sehingga perkiraan kejadian pasang sangat diperlukan dalam navigasi pantai. Wilayah pantai yang terbenam sewaktu pasang naik dan terpapar sewaktu pasang surut, disebut mintakat pasang, dikenal sebagai wilayah ekologi laut yang khas.

Periode pasang laut adalah waktu antara puncak atau lembah gelombang ke puncak atau lembah gelombang berikutnya. Panjang periode pasang surut bervariasi antara 12 jam 25 menit hingga 24 jam 50 menit. Dalam sebulan, variasi harian dari rentang pasang laut berubah secara sistematis terhadap siklus bulan. Rentang pasang laut juga bergantung pada bentuk perairan dan konfigurasi lantai samudera (Musrifin, 2011).



Top Ad 728x90

close
Banner iklan disini