Haris menyampaikan, akurasi dari alat pemantau tersebut sangat tinggi. Alat ini juga sudah digunakan sepuluh tahun lebih dari hasil risetnya.
“Keakuratannya tinggi karena kegiatan inikan kegiatan 10 tahun dan ada sampai 25 tahun dari hasil riset ya penggunaan alat ini jadi akurasinya memang sudah sangat proven, meskipun yang namanya alat terkadang di lapangan ada gangguan gangguan sinyal, kemudian juga sensor tersebut rusak, tapi secara umum alat ini dan itu satu satunya didunia” ujar Haris Gunawan.
Haris juga menjelaskan Alat ini merupakan produk kerjasama dari penelitian beberapa universitas di Jepang, BPBD dan juga BGR.*